google-site-verification: google314e099c36007d9d.html

Selasa, 12 Desember 2017

Mengenal karakter manusia melalui Golongan darah




 Mengenal karakter manusia melalui Golongan darah adalah suatu hal yang sangat berguna bagi kita semua,dengan mengetahui watak manusia maka kita akan dengan mudah menyesuaikan diri dengan orang yang kita hadapi,penyesuaian diri dengan lawan bicara mengakibatkan mudahnya terjadi komunikasi yang saling menguntungkan sebab tidak akan terjadi kesalah pahaman atau yang sering disebut dengan istilah gagal paham.

Ada bermacam cara untuk mengetahui watak seseorang yang bisa kita baca dalam berbagai teori, ada yang melihat dari postur tubuh, raut muka,nada bicara  atau bahkan berdasarkan lokasi tempat berdomisili seseorang. namun dalam kesempatan ini penulis mengungkapkan satu sisi dari cara mengetahui karakter atau watak orang melalui golongan darah  yaitu golongan darah O,A.B.AB dan O , untuk lengkapnya ikutilah penjelasan sebagai berikut :



Golongan darah. Apakah ada sesuatu yang istimewa pada golongan darah seseorang? Mungkin cukup banyak pembaca yang tertawa nyinyir dan mengernyitkan kening ketika pertama kali membaca judul buku ini. Dan tentunya sebuah tanda tanya besar pasti bergelayut di kepala Anda, "Apakah benar karakter seseorang dapat diketahui melalui golongan darahnya?" Percaya tidak percaya, begitulah setidaknya yang telah diriset dan dibuktikan oleh director of the Blood Type Humanics Research dari Jepang, Toshitaka Nomi.

Golongan darah A
1. Biasanya orang yang bergolongan darah A ini berkepala dingin, serius, sabar dan kalem atau cool, bahasa kerennya.
2. Orang yang bergolongan darah A ini mempunyai karakter yang tegas, bisa di andalkan dan dipercaya namun keras kepala.
3. Sebelum melakukan sesuatu mereka memikirkannya terlebih dahulu. Dan merencanakan segala sesuatunya secara matang. Mereka mengerjakan segalanya dengan sungguh-sungguh dan secara konsisten.
4. Mereka berusaha membuat diri mereka se wajar dan ideal mungkin.
5. Mereke bisa kelihatan menyendiri dan jauh dari orang-orang.
6. mereka mencoba menekan perasaan mereka dan karena sering melakukannya mereka terlihat tegar. Meskipun sebenarnya mereka mempunya sisi yang lembek seperti gugup dan lain sebagainya.
7. Mereka cenderung keras terhadap orang-orang yang tidak sependapat. Makanya
mereka cenderung berada di sekitar orang-orang yang ber'temperamen' sama.


Golongan darah B
1. Orang yang bergolongan darah B ini cenderung penasaran dan tertarik terhadap segalanya.
2. Mereka juga cenderung mempunyai terlalu banyak kegemaran dan hobby. Kalau sedang suka dengan sesuatu biasanya mereka menggebu-gebu namun cepat juga bosan.
3. Tapi biasanya mereka bisa memilih mana yang lebih penting dari sekian banyak hal yang di kerjakannya.
4. Mereka cenderung ingin menjadi nomor satu dalam berbagai hal ketimbang hanya dianggap rata-rata. Dan biasanya mereka cenderung melalaikan sesuatu jika terfokus dengan kesibukan yang lain. Dengan kata lain, mereka tidak bisa mengerjakan sesuatu secara berbarengan.
5. Mereka dari luar terlihat cemerlang, riang, bersemangat dan antusias. Namun sebenarnya hal itu semua sama sekali berbeda dengan yang ada didalam diri mereka.
6. Mereka bisa dikatakan sebagai orang yang tidak ingin bergaul dengan banyak orang.


Golongan darah O
1. Orang yang bergolongan darah O, mereka ini biasanya berperan dalam menciptakan gairah untuk suatu grup. Dan berperan dalam menciptakan suatu keharmonisan diantara para anggota grup tersebut.
2. Figur mereka terlihat sebagai orang yang menerima dan melaksakan sesuatu dengan tenang. Mereka pandai menutupi sesuatu sehingga mereka kelihatan selalu riang, damai dan tidak punya masalah sama sekali. Tapi kalau tidak tahan, mereka pasti akan mencari tempat atau orang untuk curhat (tempat mengadu).
3. Mereka biasanya pemurah (baik hati), senang berbuat kebajikan. Mereka dermawan dan tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk orang lain.
4. Mereka biasanya di cintai oleh semua orang, "loved by all". Tapi mereka sebenarnya keras kepala juga, dan secara rahasia mempunyai pendapatnya sendiri tentang berbagai hal.
5. Dilain pihak, mereka sangat fleksibel dan sangat mudah menerima hal-hal yang baru.
6. Mereka cenderung mudah di pengaruhi oleh orang lain dan oleh apa yang mereka lihat dari TV.
7. Mereka terlihat berkepala dingin dan terpercaya tapi mereka sering tergelincir dan membuat kesalahan yang besar karena kurang berhati-hati. tapi hal itu yangmenyebabkan orang yang bergolongan darah O ini di cintai..


Golongan darah AB
1. Orang yang bergolongan darah AB ini mempunyai perasaan yang sensitif, lembut.
2. Mereka penuh perhatian dengan perasaan orang lain dan selalu menghadapi orang lain dengan kepedulian serta kehati-hatian.
3. Disamping itu mereka keras dengan diri mereka sendiri juga dengan orang-orang yang dekat dengannya.

4. Mereka jadi cenderung kelihatan mempunyai dua kepribadian.
5. Mereka sering menjadi orang yang sentimen dan memikirkan sesuatu terlalu dalam.
6. Mereka mempunyai banyak teman, tapi mereka membutuhkan waktu untuk menyendiri untuk memikirkan persoalan-persoalan mereka.

Selasa, 08 Agustus 2017

Peranan Perempuan dalam bidang keilmuan

Dalam kitab terakhir ini diberikan biografi 1075 perempuan, 411 orang diantara mereka mempunyai pendidikan agama yang cukup tinggi (Azra, tt:  70)

Senin, 31 Juli 2017

Inovasi dalam Pendidikan: modern


Inovasi dalam Pendidikan: Memberikan Kekuatan untuk Anak-anak Pendidikan adalah hak sosial dasar dan bisa dibilang dasar masyarakat modern. Oleh karena itu, domain mana yang memiliki hasil yang luar biasa adalah sangat penting. Sementara masih banyak menghadapi tantangan langsung memiliki akses ke pendidikan - dan ini perlu diatasi - namun kebutuhan untuk berinovasi di bidang pendidikan dan pengajaran dalam rangka untuk memastikan keberhasilan setiap siswa dan beradaptasi belajar dengan teknologi baru dan era kewirausahaan. 

Batas Sistem Pendidikan Klasik Prancis adalah contoh negara di mana metode pedagogis klasik tidak lagi bekerja. Sementara negara telah berhasil memberikan pendidikan universal untuk semua warganya melalui ke tingkat universitas, belum berhasil dalam menciptakan sistem yang menjamin keberhasilan intelektual dari setiap orang. Antara 2003 dan 2012, persentase siswa yang menderita kesulitan meningkat dari 16,6% menjadi 22,4%. Sementara sistem bertujuan untuk kesetaraan dan kekakuan intelektual, negara, menurut banyak orang , telah gagal dalam tujuannya karena sistem pedagogis yang kaku dan ketat yang mencegah individu siswa dari belajar cara yang sesuai dan terbaik dengan  mereka 


Rabu, 26 Juli 2017

Beberapa pendekatan pembelajaran menuju student-centered learning

Beberapa pendekatan pembelajaran sebagai lternatif  tawaran menuju  student-centered learning
Beberapa tahun terakhir dunia pembelajaran di indonesia diperkenalkan dengan berbagai model pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada nuansa pemberian pengalaman belajar peserta didik dengan dominasi keaktifan lebih berada pada sisi peserta didik, bukan pada dominasi guru. 

Model pendekatan pembelajaran seperti quantum teaching, active learning,  cooperative learning,  contextual teaching and learning, dan lain-lain adalah loncatan perkembangan terbaru yang penting untuk dicermati oleh para guru. Pendekatan pembelajaran lama yang kering nuansa dan cenderung belum diorientasikan untuk menyenangkan peserta didik dan sering terkesan membosankan, tegang dan kurang rileks, agaknya perlu dipertimbangkan untuk diganti dengan pendekatan-pendekatan baru seperti yang ditawarkan pada konsep activel learning dan quantum learning.


Pertama, active learning,  apa yang dipikirkan ketika mendengar istilah “belajar aktif”? Banyak orang berpikir bahwa belajar aktif adalah membuat peserta didik beraktifitas, bergerak, dan  melakukan sesuatu dengan aktif. Salah satu indikator pentingnya  aktif adalah situasi kelas yang ramai bergemuruh, sementara guru lebih santai. Mungkin juga ada yang berpikir aktif menggunakan otak.

Selasa, 25 Juli 2017

Apa dan Bagaimana Paradigma Student-Centered Learning

Paradigma Student-Centered Learning

Paradigma pembelajaran berbasis student center ini mengembang menjadi paradigma pendekatan belajar mutakhir, menggeser kebiasaan lembaga pendidikan tradisional yang cenderung menempatkan dosen sebagai pusat  kegiatan (Teacher-Centered Learning). Umum terjadi, dosen yang terlihat sangat aktif di ruang kuliah dan menjadi subjek dominan dalam proses pembelajaran, sementara peserta didik menjadi partisipan pasif, yakni hanya mendengar dan menerima dari dosennya tanpa ada unsur kreatifitas.



Kecenderungan ini berkaitan juga dengan implikasi lebih lanjut dari banking concept of education; dosen lebih menekankan pada memorisasi, menekankan hafalan ketimbang pemikiran kritis. Sehingga peserta didik yang baik menurut sistem pembelajaran seperti ini adalah anak yang penurut, tidak kritis serta mematuhi aturan yang sudah ada.

Senin, 24 Juli 2017

Rekonstruksi Pembelajaran Student Centered

< Pola pembelajaran yang selama ini dipakai didalam dunia pendidikan sudah mengalami pergeseran, dalam perkuliahan misalnya siswa selam ini hanya mendengarkan penjelasan dari guru, siswa bertanya guru menjawab dan begitu juga sebaliknya, akhirnya dengan pola pembelajaran yang seperti itu siswa menjadi tumpul pemikirannya, sehingga dia tidak dapat atau sukar untuk berpikir lebih jauh atau berkreatifitas dengan hal-hal yang lain karena ia hanya terpaku pada guru. untuk menghindari hal tersebut, guru harus pintar-pintar mencari solusi agar siswa dapat mencapai pengetahuan yang lebih dari apa yang ia inginkan secara labih luas, yaitu kalau selama ini pola pembelajaran berbasis teacher center, maka sekarang harus diubah dengan pola pembelajaran student center, yaitu pola pembelajaran yang berpusat pada diri siswa. Dengan pola student center ini diharapkan siswa akan dapat mengembangkan model-model pembelajaran lain yang selama ini belum pernah ia dapatkan pada pola pembelajaran sebelumnya.


Selasa, 04 Juli 2017

SELUK BELUK BIMBINGAN KONSELING PADA SEKOLAH



Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut konseli, agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual).

Konseli sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (on becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, konseli memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya.

 Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life style) warga masyarakat. Apabila perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi, atau di luar jangkauan kemampuan, maka akan melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku konseli, seperti terjadinya stagnasi (kemandegan) perkembangan, masalah-masalah pribadi atau penyimpangan perilaku. adalah yang mengintegrasikan tiga bidang kegiatan utamanya secara sinergi, yaitu bidang administratif dan kepemimpinan, bidang instruksional atau kurikuler, dan bidang bimbingan dan konseling..

 Tugas-tugas Pelayanan perkembangan dirumuskan sebagai standar kompetensi yang harus dicapai konseli, sehingga pendekatan ini disebut juga bimbingan dan konseling berbasis standar (standard based guidance and counseling). Standar dimaksud adalah standar kompetensi kemandirian. Dalam pelaksanaannya, pendekatan ini menekankan kolaborasi antara konselor dengan para personal Sekolah/ Madrasah lainnya (pimpinan Sekolah/Madrasah, guru-guru, dan staf administrasi), orang tua konseli, dan pihak-pihak ter-kait lainnya (seperti instansi pemerintah/swasta dan para ahli : psikolog dan dokter). 

Pendekatan ini terintegrasi dengan proses pendidikan di Sekolah/Madrasah secara keseluruhan dalam upaya membantu para konseli agar dapat mengem-bangkan atau mewujudkan potensi dirinya secara penuh, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.

1. Pengertian Bimbingan
Berdasarkan pasal 25 Peraturan Pemerintah nomor 28/90 bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.  (Chiskolm,1959). Pengertian bimbingan yang dikemukan oleh Chiskolm bahwa bimbingan membantu individu memahami dirinya sendiri, pengertian menitik beratkan pada pemahaman terhadap potensi diri yang dimiliki. “Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap individu” (Bernard & Fullmer ,1969). Pengertian yang dikemukakan oleh Bernard & Fullmer bahwa bimbingan dilakukan untuk meningkatakan pewujudan diri individu. 

Dapat dipahami bahwa bimbingan membantu individu untuk mengaktualisasikan diri dengan lingkungannya. “Bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang menekankan proses belajar yang sistematik” (Mathewson,1969). Mathewson mengemukakan bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang menekankan pada proses belajar. Pengertian ini menekankan bimbingan sebagai bentuk pendidikan dan pengembangan diri, tujuan yang diinginkan diperoleh melalui proses belajar.
Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat diambil kesimpulan tentang pengertian Bimbingan yang lebih luas, bahwa bimbingan adalah : “Suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu, dimaksudkan agar individu dapat memahami dirinya, lingkunganya serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat”

2. Pengertian Konseling 
Secara Etimologi berasal dari bahasa Latin “consilium “artinya “dengan” atau bersama” yang dirangkai dengan “menerima atau “memahami” . Sedangkan dalam Bahasa Anglo Saxon istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti”menyerahkan” atau “menyampaikan”. Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya, dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya , proses tersebut dapat terjadi setiap waktu. (Mc. Daniel,1956) Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi  yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut. (Berdnard & Fullmer ,1969) Hal-hal pokok yang terdapat pada pengertian Konseling menurut ahli yang tersebut diatas adalah: Rumusan (Pepinsky & Pepinsky,dalam Shertzer & Stone,1974)  1. Konseling adalah suatu proses interaksi antara dua orang individu,masing-masing disebut konselor dan klien. 2. Dilakukan dalam suasana yang professional Bertujuan dan berfungsi sebagai alat (wadah) untuk memudahkan perubahan tingkah laku klien. Rumusan (Smith,dalam Shertzer & Stone,1974)  1.Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan 2. Bantuan diberikan dengan meng interpreswtasikan fakta-fakta atau data,baik mengenai individu yang dibimbing sendiri maupun lingkungannya,khususnya menyangkut pilihan-pilihan,dan rencana rencana yang dibuat. Berdasarkan Rumusan diatas maka yang dimaksud dengan Konseling adalah: “Proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara Konseling oleh seorang ahli (disebut Konselor) kepada individu yang sedang mengalami masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dialami oleh klien
3.Prinsip-prinsip Bimbingan Dan Konseling
Manusia adalah mahluk filosofis, artinya manusia mepunyai pengetahuan dan berpikir, mausia juga memiliki sifat yang unik, berbeda dengan mahluk lain dalam pekembanganya. Implikasi dari keragaman ini ialah bahwa individu memiliki kebebasan dan kemerdekaan untuk memilih dan megembangkan diri sesuai dengan keunikan atau tiap – tiap potensi tanpa menimbulkan konflik dengan lingkungannya.

Ada beberapa prinsip pelaksanaan bimbingan dan konseling diantaranya:
a. Bimbingan adalah suatu proses membantu individu agar mereka dapat membantu
     dirinya sendiri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
b.  Hendaknya bimbingan bertitik tolak (berfokus) pada individu yang dibimbing
c.  Bimbingan diarahkan pada individu dan tiap individu memiliki karakteristik    
      tersendiri.
d.  Masalah yang dapat diselesaikan oleh tim pembimbing di lingkungan lembaga 
     hendaknya diserahkan kepada ahli atau lembaga yang berwenang menyelesaikannya.
e.  Bimbingan dimulai dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang 
     akan dibimbing.
f.  Bimbingan harus luwes dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu dan 
     masyarakat.
 g. Program bimbingan di lingkungan lembaga pendidikan tertentu harus sesuai dengan
     program pendidikan pada lembaga yang bersangkutan.
 h. Hendaknya pelaksanaan program bimbingan dikelola oleh orang yang memiliki
     keahlian dalam bidang bimbingan, dapat bekerja sama dan menggunakan sumber-
     sumber yang relevan yang berada di dalam ataupun di luar lembaga penyelenggara
     pendidikan.
i.  Hendaknya melaksanakan program bimbingan di evaluasi untuk mengetahui hasil 
    dan pelaksanaan program (Nur Ihsan, 2006 : 9)

Rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling pada umumnya ialah berkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah klien, tujuan dan proses penanganan masalah, program pelayanan, penyelenggaraan pelayanan.
Diantara prinsip-prinsip tersebut adalah :
1.       Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan
2.       Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu
3.       Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan
4.       Prinsip-prinsip berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan
5.      Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling disekolah dalam lapangan operasional bimbingan dan konseling

 KESIMPULAN
Prinsip-prinsip BK merupakan pemanduan hasil-hasil teori dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman dan dasar bagi penyelenggaraan pelayanan.

a. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan :
(1) Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur jenis kelamin, suku, agama dan status sosial ekonomi.
(2) Bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu dan memperhatikan tahap-tahap atau berbagai aspek perkembangan individu, serta memberikan perhatian utama kepada perbedaan invidual yang menjadi orientasi pokok pelayanan.

b. Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu
Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau fisus individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah maupun disekolah, dan yang menjadi faktor timbulnya masalah pada individu adalah kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan.

c. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program pelayanan
   - Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu;
    - Program bimbingan dan konseling harus fleksibel disesuaikan dngan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga serta disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi.

d. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan pelaksanaan pelayanan
 - Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk mengembangkan invidu sehingga keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri.
 -  Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.

e. Prinsip bimbingan dan konseling disekolah
Prinsip BK disekolah menegaskan bahwa penegakan dan penumbuh kembangan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah hanya mungkin dilakukan oleh konselor profesional yang sadar akan profesinya, dan mampu menerjemahkan ke dalam program dan hubungan dengan sejawat dan personal sekolah lainnya, memiliki komitmen dan keterampilan untuk membantu siswa dengan segenap variasinya disekolah, dan mampu bekerja sama serta membina hubungan yang harmonis-dinamis dengan kepala sekolah.

 DAFTAR PUSTAKA
Hallen, 2002. Bimbingan dan Konseling. Liputan Press : Jakarta
Kagan,Norman, Interpersonal Proses Recall A Method of Influencing Huma. 1980.
   Houston
Nurihsan Juntika. 2006. Bimbingan dan Koseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. PT RFIKA ADITAMA : Bandung
Prayitno dan Erman Amfi. 1995. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Reneka Cipta : Jakarta
Prayitno, Pelayanan Bimbingan dan Konseling SLTP, Jakarta PT Ikrar Mandiriabadi
            Jakarta; 1997.

Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang No.20.2003.Jakarta.






                                               

Rabu, 22 Maret 2017

Peranan Komunikasi dalam Hubungan Kerja


Pendahuluan
Dalam rangka mencapai visi dan misinya organisasi instansi pemerintah memerlukan kinerja yang tinggi dari seluruh personal pimpinan dan staf instansi tersebut.
Kinerja yang tinggi dari suatu organisasi pemerintah mutlak diperlukan untuk menjawab tantangan perubahan tuntutan masyarakat modern yang semakin hari semakin besar. Tanpa kinerja yang tinggi maka organisasi/ instansi pemerintah akan kehilangan kepercayaan dari warga masyarakat. Untuk mewujudkan kinerja yang tinggi antara lain dibutuhkan komitmen bersama antara pimpinan beserta seluruh jajaran staf pelaksana, komitmen perlu dipelihara dan senantiasa ditingkatkan. Hubungan kerja antara personil harus kondusif, kondisi ini secara berkesinambungan penting untuk dibangun dan terus ditingkatkan melalui komunikasi yang efektif.


Salah satu fungsi manajemen yang sangat penting adalah fungsi komunikasi. Komunikasi yang baik dapat menjadi perekat berbagai elemen yang ada di jajaran sebuah instansi. Komunikasi dapat berperan sentral karena dia merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk berkoordinasi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan di berbagai level bahagian organisasi. Dengan pengertian lain dapat dikatakan bahwa elemen fungsi-fungsi organisasi lainnya seperti, kepemimpinan, koordinasi, pengambilan keputusan dan pengorganisasian tidak dapat terlepas dari peran komunikasi.

Senin, 13 Februari 2017

Diklat Publikasi Ilmiah di Beltung Timur


Diklat publikasi ilmiahyang diadakan di kota Manggar ibu kota Belitung Timur bertempat di gedung Madrasah Tsanawiyah Manggar.
Diklat publikasi ilmiah ini diadakan dalam rangka memenuhi tugas kediklatan yang dilakukan oleh Balai Diklat Keagamaan Palembang dalam program diklat yang disebut Diklat Ditempat Kerja.Diklat DDTK dilakukan selama satu minggu yang diikuti oleh 35 orang peserta diklat .terdiri dari guru madrasah Ibtidaiyah.Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.

Dalam pelaksanaan diklat dilakukan dengan penekatan andragogi yaitu pendekatan pembelajaran orang dewasa, dimana widyaiwara atau tutor hanya bertinak sebagai fasilitator.dalam konsep Tutwuri Handayani.
Peserta diklat belajar dengan serius dan penuh semangat.dan dengan diikuti oleh presentasi kelompok atau perorangan dan diselingi dengan diskusi kelompok yang bersipat problem solving. kemudian peserta mencoba dilatih untuk menulis berbagai bacam karya publikasi ilmiah baik dalam bentuk tulis ilmiah populer,Tinjauan ilmiah dalam bentuk ulasan ilmiah serta penelitian lapangan  dalam bentuk Peneltian Tindakan Kela dan Linnya.

Informasi pendidikan

google.com, pub-8505768845065041, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Diklat PTK Pering Sewu












------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------