google-site-verification: google314e099c36007d9d.html

Minggu, 18 Desember 2016

Cara membuat Media Belajar dan Jenisnya

Media yang dapat dibuat dalam pembelajaran ekonomi tidak terbatas jenis dan bentuknya, tergantung hasil pemilihan mana yang paling tepat. Dari sekian banyak media yang cocok untuk, di antaranya media grafis seperti poster, bagan, diagram, kartun, flipchart, dan lain-lain. Selain itu tren saat ini adalah penggunaan media berbasis komputer seperti media presentasi. Oleh sebab itu tepat jika guru/dosen mampu membuat media minimal media grafis dan media presentasi berbantuan komputer.

Cara mengajar yang effektif menggunakan Media

A.            Pendahuluan
Sekarang  ini perkembangan teknologi informasi dan dunia hiburan semakin pesat, sehingga anak-anak kita lebih suka melihat sinetron, film, main game, internet yang akan menjadi guru mereka daripada mendengarkan pelajaran guru di kelas. Oleh karena itu guru zaman sekarang dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang menarik serta menghibur agar tidak kalah dengan teknologi informasi dan dunia hiburan yang semakin canggih.

Seiring dengan kemajuan Teknologi Pendidikan (Educational Technology), maupun Teknologi Pembelajaran (Instructional Technology) menuntut digunakannya berbagai media pembelajaran (instructional media) serta peralatan-peralatan yang semakin canggih (sophisticated).

Dalam sistem pembelajaran modern saat ini, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pesan, tapi siswa juga bertindak sebagai komunikator atau penyampai pesan. Dalam kondisi seperti itu, maka terjadi apa yang disebut dengan komunikasi dua arah bahkan komunikasi banyak arah. Dalam komunikasi pembelajaran media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran. Artinya, proses pembelajaran akan terjadi apabila ada komunikasi antara penerima pesan dengan sumber/penyalur pesan lewat media tersebut.

Dunia pendidikan dewasa memasuki era dunia media, di mana kegiatan pembelajaran menuntut berkurangnnya  metode ceramah dan diganti dengan pemakaian banyak media. Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran saat ini yang menekankan pada keterampilan proses dan active learning, maka kiranya peranan media pembelajaran, menjadi semakin penting.

B.      Pengertian Media
Kata “Media” berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari “medium”, secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Association for Education and Communication Technology (AECT), mengartikan kata media sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses informasi. National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Sedangkan Heinich, dkk (1982) mengartikan istilah media sebagai “the term refer to anything that carries information between a source and a receiver”.

Perlu dikemukakan pula bahwa kegiatan pembelajaran adalah suatu proses komunikasi. Dengan kata lain, kegiatan belajar melalui media terjadi bila ada

komunikasi antar penerima pesan (P) dengan sumber (S) lewat media (M) tersebut. Namun proses komunikasi itu sendiri baru terjadi setelah ada reaksi balik (feedback). Berdasarkan uraian di atas maka secara singkat dapat dikemukakan bahwa media pembelajaran itu merupakan wahana penyalur pesan atau informasi belajar.

C. Fungsi dan Manfaat Media
Dalam usaha untuk memanfaatkan media sebagai alat bantu mengajar Edgar Dale (1969) dalam bukunya “Audio visual methods in teaching” Edgar Dale membuat klasifikasi menurut tingkat dari yang paling konkret ke yang paling abstrak.

Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama “kerucut pengalaman” dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat bantu yang paling sesuai untuk pengalaman belajar.
Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal berikut ini:
1.            Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
2.            Sebagai salah satu komponen yang saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan. 3. Mempercepat proses belajar. 
4.            Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar.
5.            Membuat kongkrit  yang abstrak sehingga dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.
Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada siswa 

Manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.  Menyamakan Persepsi Siswa. Dengan melihat objek yang sama dan konsisten maka siswa akan memiliki persepsi yang sama.
2.  Mengkonkritkan konsep-konsep yang abstrak. Misalnya untuk menjelaskan tentang sistem pemerintahan, perekonomian, berhembusnya angin, dan sebagainya. bisa menggunakan media gambar, grafik atau bagan sederhana.
3. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar. Misalnya guru menjelaskan dengan menggunakan gambar atau film tentang binatang-binatang buas, gunung meletus, lautan, kutup utara dll.
4. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil. Misalnya guru akan menyampaikan gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat udara, pasar, candi, dan sebagainya. Atau menampilkan objek-objek yang terlalu kecil seperti bakteri, virus, semut, nyamuk, atau hewan/benda kecil lainnya.
5. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan menggunakan teknik gerakan lambat (slow motion) dalam media film bisa memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesatnya anak panah, atau memperlihatkan suatu ledakan. Demikian juga gerakan-gerakan yang terlalu lambat seperti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga wijaya kusumah dan lain-lain.

D. Klasifikasi Media
Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi media dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Proses yang dipakai untuk menyajikan pesan, apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi.

Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu:
1.  Grafis, bahan cetak, dan gambar diam
2.  Media proyeksi diam,
3.  Media audio,
4.  Media audio visual diam,
5.  Media Audio visual hidup/film,
6.  Media televisi, dan
7. Multi media.

E. Perencanaan Penggunaan Media
Heinich, Molenda, dan Russel (1982) dalam bukunya “Instructional Media and The New Technologies of Instructions” menyusun suatu model prosedural yang diberi nama akronim “ASSURE”. Model ASSURE ini dimaksudkan untuk menjamin penggunaan media pembelajaran yang efektif.

Model yang diakronimkan dengan ASSURE itu meliputi 6 langkah dalam perencanaan sistematik untuk penggunaan media, yaitu: Analyze Learner Characteristics, State Objectives, Select, Modify Or Design Materials, utilize materials, require learner response, evaluate
1.   Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa Sebuah perencanaan media didasarkan atas kebutuhan (need), Salah satu
indikator adanya kebutuhan yaitu kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang kita inginkan agar dapat dikuasai siswa.
2.  Perumusan Tujuan Media pembelajaran harus dibuat sedemikian rupa sehingga akan membantu dan
memudahkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3.  Memilih, Merubah dan Merancang Media Pembelajaran Untuk membuat media yang tepat bagi kegiatan pembelajaran biasanya akan
meliputi salah satu dari tiga kemungkinan yaitu 1. Memilih media pembelajaran yang sudah tersedia, 2. Merubah media yang sudah ada, dan 3. Merancang pembuatan media yang baru.
4.  Perumusan Materi Materi berkaitan dengan substansi isi pelajaran yang harus diberikan. Sebuah
program media di dalamnya haruslah berisi materi yang harus dikuasai siswa.
5.  Pelibatan siswa Situasi belajar yang paling efektif adalah situasi belajar yang memberikan
kesempatan siswa merespon dan terlibat dalam pembelajaran. Oleh karena itu siswa harus dilibatkan semaksimal mungkin dalam pemanfaatan penggunaan media.
6. Evaluasi (Evaluation) Tujuan evaluasi media pembelajaran adalah untuk memilih media pembelajaran
yang akan dipergunakan dikelas, untuk melihat prosedur penggunaan media, untuk memeriksa apakah tujuan penggunaan media tersebut telah tercapai, menilai kemampuan guru menggunakan media, memberikan informasi untuk kepentingan administrasi, dan untuk memperbaiki media itu sendiri.
F. Prinsip Pengembangan dan Produksi Media
Menurut Mukminan untuk mengembangkan media pembelajaran perlu diperhatikan
prinsip VISUALS, yang dapat digambarkan sebagai singkatan dari kata-kata:
Visible  : Mudah dilihat
Interesting         : Menarik
Simple  : Sederhana
Useful   : Isinya berguna/bermanfaat
Accurate              : Benar (dapat dipertanggungjawabkan)
Legitimate          : Masuk akal/sah
Structured          : Terstruktur/tersusun dengan baik


Daftar Pustaka
Dale, Edgar, (1969) Audio Visual Methods in Teaching, New Yorg: Holt, Rinehart and Winston Inc. The Dryden Press.
Degeng, I Nyoman Sudana. (1993) Media Pendidikan. Malang: FIP IKIP Malang. Hamalik, O, (1994) Media Pendidikan, cetakan ke-7. Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti.
Heinich, Robert, Michael Molenda, James D. Russel, (1982) Instructional Media: and
the New Technology of Instruction, New York: Jonh Wily and Sons. Mukminan, (2008) Pengembangan Media Pembelajaran. Universitas Negeri
Yogyakarta. 
Sudjana, N. & Rivai, A. (1992). Media Pengajaran. Bandung: Penerbit CV. Sinar Baru Bandung.

Trini Prastati dan Prasetya Irawan (2001) Media sederhana.Jakarta: PAU-PPAI.

Jumat, 09 Desember 2016

Apakah Makna Demo Bela Islam dalam kaitannya dengan Pendidikan

Alhamdulillah bersyukur kepada Allah swt,bahwa di Indonesia ada beberapa kelompok organisasi yang bertujuan untuk memajukan islam dengan cara dan tujuan serta ruang lingkup yang berbeda beda, ada organisasi Muhammadiyah yang bergerak lebih banyak pada bidang pendidikan  mulai dari tingkat Taman Kanak kanak ,Sekolah Dasar ( SD ) ,Sekolah Menengah Pertama ( SMP )Sekolah Menengah Atas  ( SMA dan SMK ) sampai pada Perguruan Tinggi yang tersebar diseluruh Indonesia, terbukti berhasil mencerdaskan bangsa Indonesia.kesehatan ( rumah sakit ) juga tersebar diseluruh Indonesia terutama dikota kota besar.,disamping itu juga pergerakan lain yang mensejahterakan masyarakat islam khususnya melalui Badan Amil Zakat ( Lazizmu ) .